Maveric Menjanjikan Penerbangan Lebih Nyaman Tanpa Beban Suara
Dunia
kedirgantaraan semakin menemukan posisi terbaiknya. Bukti nyata adalah Airbus,
yang telah memamerkan prototipe pesawat komersil anyar. Airbus yang turut
memeriahkan Singapore Airshow, yang berlangsung
Tampilan pesawat ini berbeda dari pesawat komersial yang saat ini umum
dipakai. Sebab, pesawat anyar ini menempatkan mesin jet dibagian ekor. Selain
itu, tempat duduk penumpang ditempatkan di badan hingga sayap pesawat.
Bentuk pesawat ini pun nyaris seperti segitiga, lantaran bentuk bagian
badan dan sayap yang hampir menyatu. Pesawat ini dinamakan MAVERIC (Model
Aircraft for Validation and Experimentation of Robust Innovative Controls).
Sebelumnya, Airbus juga sudah mengeluarkan helikopter inovatif yang juga
dinamakan Maverick.
Perubahan bentuk pesawat komersial ini cukup signifikan. Sebab, sejak
pertama dikembangkan, bentuk pesawat terbang komersial tidak pernah berubah.
Selalu berbentuk tabung panjang yang ditempeli sayap dan ekor.
Pesawat prototipe ini memiliki panjang 2 meter dan lebar 3,2 meter. Dari
tampilannya, MAVERIC memiliki kemiripan dengan pesawat Stealth Bomber.
Ini adalah jenis pesawat keluaran Northrop Grumman B-21 Raider, Xian H-20,
atau Tupolev PAK DA. Tipe pesawat ini berbentuk nyaris serupa segitiga di mana
badan pesawat dan sayap berbaur tanpa garis pemisah yang jelas antara keduanya.
Dengan struktur segitiga ini, bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 20
persen. Keuntungan lain adalah strukturnya yang lebih kuat, bobot pesawat yang
lebih ringan, dan mesin yang lebih tenang.
Pesawat Maverick ini pertama diluncurkan pada 2017 dan pertama mengangkasa
pada Juni 2019. Sejak saat itu, pesawat ini terus melakukan uji terbang hingga
akhir kuartal dua 2020.
"Masih belum jelas kapan pesawat ini akan digunakan secara
komersial," jelas Jean-Brice Dumont, EVP Engineering Airbus, seperti
tertulis dalam situs resmi.
Untuk kabin penumpang MAVERIC, Airbus mengklaim akan menawarkan ruangan
besar berbeda dari pada kabin pesawat komersial saat ini. Sebab, tata letak
kabin MAVERIC memungkinkan penumpang mendapatkan ruang yang lebih luas di
bagian kaki dan lorong sehingga bakal lebih nyaman bagi penumpang.
Namun, janji serupa sempat ditawarkan juga oleh Boeing 747 dan Airbus A380.
Namun, kenyataannya ruangan yang lebih lega malah membuat maskapai penerbangan
menjejalkan lebih banyak kursi di dalam pesawat alih-alih membuat ruangan lebih
lega buat penumpang.
Kelemahan lain, pesawat ini dirancang tanpa jendela. Sehingga penumpang
hanya akan duduk diruangan tertutup selama penerbangan berlangsung, eperti
ditulis CNet.
Selain Airbus, sebelumnya Boeing juga sudah membuat prototipe pesawat dengan bentuk serupa. Pesawat dengan sayap yang menyatu dengan badan pesawat itu dinamakan X-48. Pesawat tanpa pilot besutan Boeing ini dibangun dengan kerjasama bersama NASA. Pesawat itu diuji pada tes penerbangan antara Agustus 2012 dan April 2013.
Selain itu, tahun lalu maskapai Belanda KLM bermitra dengan Universitas Teknologi Delft. Kerjasama keduanya dilakukan untuk mengembangkan pesawat dengan sayap yang menyatu dengan badan bernama Flying-V. (cnn indonesia)