PONTIANAK, SP – Anggota Komisi II DPRD Kalbar melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional, modern dan gudang distributor gula pasir di Kota Pontianak, Senin (30/3).
Sidak yang dilakukan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian untuk memantau harga bahan pokok penting (Bapokting) yang mulai mengalami kenaikan di tengah pendemi virus corona (Covid-19).
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Suib mengatakan berdasarkan pantauan di pasar tradisional dan modern, kenaikan harga memang terjadi, khususnya gula pasir yang semula dijual kisaran Rp12.500 per kilogram menjadi dikisaran Rp19.000 per kilogram.
“Harganya gula pasir memang naik, ini karena pasokan gula ke Kalbar dari Pulau Jawa yang mulai tersendat,” kata Suib di sela Sidak di gudang gula pasir di Jalan Barito Pontianak.
Meski begitu, Suib meyakinkan stok gula pasir di Kalbar masih akan tercukupi, meskipun harus disertai dengan kenaikan harga jual.
“Masyarakat jangan panik, stok gula sementara masih tercukupi sementara meskipun harganya ada kenaikan,” yakinnya.
Suib mengakui belum dapat memastikan penyebab pasokan gula pasir dari pulau Jawa ke Kalbar menjadi terbatas di tengah kondisi sekarang ini.
“Penyebabnya kita belum tahu, namun ini akan menjadi catatan untuk kita bicarakan dengan mitra kerja kita di Pemprov Kalbar,” yakinnya.