PONTIANAK, SP - Forum Masyarakat Peduli BUMN PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero),
menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian padamnya listrik pada Minggu,
4 Agustus 2019. Karena adanya musibah Black Out yang tidak diharapkan oleh
semua pihak.
FMP PLN Persero terdiri dari Sofyano
Zakaria (Puskepi), Defiyan Cori (Ekonom Konstitusi), Ferdinand Hutahaean (EWI),
Dr Marwan Batubara (IRESS), Mamit Setiawan (Energy Watch), M Kholid Syeirazi
(ISNU), dan Salamuddin Daeng (AEPI), memahami kekecewaan dan kekesalan publik
atas kinerja PLN atas kejadian tersebut yang berakibat telah tergganggu
aktifitas sosial-ekonomi masyarakat di sebagian Pulau Jawa.
“Namun demikian, sebagai sebuah
musibah yang tak diharapkan oleh siapapun juga ,maka kami sangat memahami
pengelolaan PLN sebagai BUMN yang mengurusi cabang produksi penting bagi orang
banyak,” kata juru bicara FMP PLN Persero, Sofyano Zakaria, saat konference pers, 7 Agustus 2019, di
Jakarta.
Menurut Direktur Puskepi
tersebut, tidaklah mudah di tengah banyaknya keinginan dan tekanan terkait kebijakan energi nasional
yang tak lepas dari keinginan banyak pihak. Di tengah musibah black out dan
tekanan lingkungan (environment) yang tidak menguntungkan bagi BUMN, khususnya
PLN.
“Serta di saat kita menyambut
peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang
ke-74 (17 Agustus 1945-17 Agustus 2019) yang dahulu diperjuangkan dengan penuh
pengorbanan, jiwa, raga, harta benda,” paparnya.
Oleh karena itu, FMP PLN Persero menyampaikan
hal-hal sebagai berikut,
mendukung penuh pimpinan PLN
beserta jajarannya untuk melakukan perbaikan kinerja manajemen agar musibah
black out di kemudian hari tidak terulang kembali.
Kedua, sebagai pelanggan PLN
masih sangat membutuhkan PLN sebagai BUMN yang diberikan mandat oleh konstitusi
Pasal 33 UUD 1945 dalam mengelola penguasaan negara atas cabang produksi
penting yang menguasai hajat hidup orang banyak dalam menggerakkan perekonomian
masyarakat, bangsa dan negara.
“Ketiga, memperhatikan tugas
pokok dan fungsi PLN pada angka 2 (dua) di atas, maka kami menganggap TIDAK
merasa perlu Menggugat dan atau MEMINTA KOMPENSASI dalam bentuk apapun atas musibah
black out yang telah terjadi,” lanjut Sofyan.
Kemudian keempat, meminta kepada
Otoritas yang terkait dengan kebijakan energi dan keberlajutan eksistensi BUMN
pada umumnya dan PLN pada khususnya, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) dan Kementerian BUMN turut mengambil porsi tanggungjawab atas
musibah black out tersebut, sebab
kinerja manajemen PLN yang ditunjukkan selama 5 (lima) tahun terakhir ini
sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan yang diambil oleh kedua kementerian
tersebut.
“PLN, sebagaimana halnya Pertamina dan Garuda
Indonesia adalah beberapa BUMN diantara BUMN lainnya yang merupakan harta
kekayaan negara (asset) kebanggaan rakyat Indonesia harus dikelola secara
hati-hati dan profesional serta harus terus didukung ditengah banyaknya pihak
yang mempolitisasi Hak Monopoli yang jelas Sah secara Konstitusi Ekonomi,”
paparnya. (mul/*)
Breaking News
- Sosok Kartini Kalbar, Kiprah Windy Perempuan Tangguh Bantu Pembangunan Daerah
- 1000 Peserta Bakal Terlibat Peringati Hari Kartini di Kalbar
- Guru SMP di Pontianak Hamili Siswi SMA
- Ramai-ramai Ajukan Diri jadi 'Amicus Curiae' MK
- Peringatan HBP Ke-60, Kanwil Kemenkumham Kalbar Bersama PMI Gelar Donor Darah
- Babinsa Koramil Laur Rutin Laksanakan Patroli Karhutla di Wilayah
- Babinsa Koramil Manismata Apresiasi Lomba Balap Sampan Tradisional Warga
- Suasana Hari Raya, Batuud Koramil Sandai Tingkatkan Sinergitas dan Solidaritas Tripilar di Wilayah
- Kakanwil Muhajirin Yanis Monitoring Pembangunan Gedung Kantor Kemenag Kabupaten Mempawah
Forum Masyarakat Peduli BUMN PLN Persero, Nyatakan Sikap Tetap Butuh PLN, Walaupun Listrik Sempat Padam
Direktur Puspeki, Sofyano Zakaria, yang jadi juru bicara Forum Masyarakat Peduli BUMN PLN Persero.