JAKARTA, SP - Emas menjadi salah satu komoditas yang naik imbas semakin panasnya konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berjalan beberapa hari ini. Harga emas yang berhasil menembus level resisten di angka US$ 1.902/troy ons dalam sepekan terakhir.
Direktur dan Investor Relations PT Bumi Resources Minerals Tbk, Herwin Hidayat, menuturkan bahwa perang membuat pelaku pasar mencari investasi yang super aman. Hal itulah yang membuat harga emas melonjak drastis.
"Kami juga kaget, harga emas kami secara konservatif di USD 1.700/ t oz tapi kami prediksi bisa sampai ke US$ 2000 karena sekarang saja sudah US$ 1900," ungkap Herwin, Sabtu (26/2/2022), melansir CNBC.
Herwin mengatakan pelaku pasar kembali ke emas karena emas barangnya ada dan bisa dipertanggungjawabkan. Tak hanya itu, emas juga mudah ditransaksikan di pasar internasional.
"Beberapa negara saat ini sudah mulai mengakumulasi simpanan emasnya dan ini menguntungkan produsen emas, baik jangka pendek, menengah, dan panjang tidak terkecuali pasar Indonesia yang juga akan meningkat secara signifikan," terangnya.
Herwin pun menyebutkan bahwa Bumi Resources cukup beruntung karena emas adalah produk unggulan perusahaan hingga 2024. (*)