BAGI kalangan ilmuwan, tak mustahil terdapat kehidupan secerdas manusia (alien), bahkan kemungkinan kecerdasannya jauh di atas manusia di antara sekian juta bintang di alam semesta.
Dalam rentang 250 tahun cahaya saja, terdapat sekitar 260.000 bintang, sehingga kehidupan mahluk cerdas selain manusia, diyakini ada.
Dilansir Suara Pemred dari Science Alert, Senin, 5 Desember 2022, Breakthrough Listen, sebuah proyek yang didanai swasta telahmelakukan upaya pencarian alien.
Proyek Breakthrough Listen bertujuan mencari bukti kecerdasan luar angkasa, yang telah memulai operasi pada susunan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan.
Selama dua tahun ke depan, tim akan mencari lebih dari satu juta bintang terdekat, memperluas jumlah target yang diamati dengan faktor 1.000.
"Saya sangat senang dapat melakukan pencarian tanda tangan teknologi menggunakan salah satu teleskop paling sensitif di dunia," kata Ilmuwan Proyek MeerKAT dari Breakthrough Listen, Dr Cherry Ng.
Menurutnya, MeerKAT akan memberi kita kemampuan untuk mendeteksi pemancar yang mirip dengan suar radio paling terang di Bumi hingga jarak 250 tahun cahaya.
Ada sekitar 260.000 bintang dalam rentang itu. Untuk bintang yang lebih jauh, pencarian menjadi lebih sulit, tetapi masih ada peluang untuk mendeteksi sinyal dari sumber yang jauh.
Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) memiliki posisi yang tidak menyenangkan, karena jarang menerima dana penelitian dari pemerintah.
Pada 1993, Badan Luar Angkasa AS (NASA) sebagian besar telah menghindari penelitian SETI sejak pembatalan Survei Gelombang Mikro Resolusi Tinggi.
Asosiasi SETI (terkadang tidak adil) dengan teori konspirasi, terkadang menutupi potensinya untuk menjawab salah satu pertanyaan terbesar yang dapat ditanyakan umat manusia: apakah kita sendirian di alam semesta?
Tetapi, pendanaan pribadi dari miliarder Julia dan Yuri Milner telah memberi SETI dorongan dalam beberapa tahun terakhir.
Breakthrough Listen beroperasi, antara lain, menggunakan Teleskop Green Bank di AS, dan Teleskop Parkes di Australia.
MeerKAT adalah tambahan terbaru. Susunan 64 piringan MeerKAT dapat melihat area langit 50 kali lebih besar dari teleskop Green Bank, menjadikannya alat yang luar biasa untuk mensurvei petak luas lingkungan galaksi terdekat.
Yang penting, perangkat lunak Breakthrough Listen di MeerKAT, memungkinkannya untuk beroperasi dalam 'mode komensal'.
Ini berarti perangkat ini membonceng teleskop, dan dapat melakukan pencarian tanda tangan teknologi, tanpa mengganggu waktu pengamatan astronom lain.
"Bidang pandang yang begitu besar, biasanya berisi banyak bintang, yang merupakan target tanda tangan teknologi yang menarik," kata Penyelidik Utama Breakthrough Listen, Dr Andrew Siemion.
Superkomputer baru milik pihaknya diklaim memungkinkan untuk menggabungkan sinyal dari 64 piringan. Ini untuk mendapatkan pemindaian beresolusi tinggi dari target ini dengan sensitivitas yang sangat baik.
"Semuanya tanpa memengaruhi penelitian astronom lain yang menggunakan larik tersebut," lanjut Siemion.
Salah satu target pertama yang akan diamati oleh Breakthrough Listen dengan MeerKAT, adalah Proxima Centauri, bintang terdekat dengan dua planet berbatu yang diketahui berada di zona layak huni.
Mencari Peradaban Teknologi di Luar Bumi
Para astronom memiliki pendapat yang berbeda mengenai apakah ada peradaban teknologi di luar sana untuk ditemukan.
"Satu kubu menyarankan bahwa jika mereka ada di luar sana, kita pasti sudah melihat mereka. Itulah premis Fermi Paradox, yang mengusulkan bahwa kehidupan kemungkinan besar terjadi di tempat lain di Alam Semesta, jadi anehnya kita belum melihatnya," tambahnya.
Persamaan Drake yang terkenal, yang dirumuskan pada 1961, mencoba menyaring paradoks Fermi secara matematis, menjadi probabilitas konkret untuk menemukan kehidupan di tempat lain.
Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda keberadaan alien alias ET. Keanehan sesekali, seperti sinyal 'Wow!' pada 1977, telah gagal untuk diulang dalam studi tindak lanjut.
Keanehan ini, paling banter, merupakan petunjuk yang tidak meyakinkan bahwa ada sesuatu yang lain di luar sana.
Alternatifnya, sinyal seerti itu sering terbukti berasal dari tempat lain di bumi, yang disalahpahami sebagai asal luar angkasa.
Premis dari Breakthrough Listen adalah jika manusiatidak melihat, maka manusia tidak akan mendapatkan jawaban.
Kemampuan kuat MeerKAT akan membuat pencarian itu lebih menyeluruh. Hanya waktu yang akan memberi tahu apa yang mereka temukan, atau tidak temukan, menurut Science Alert, mengutip artikel terdahulu di Universe Today.***
Sumber: Science Alert