KAUM pria yang menderita disfungsi ereksi setidaknya layak berbahagia. Jaringan penis buatan telah berhasil diuji coba pada babi yang diyakini bisa dialihkan kepada manusia.
Temuan jaringan penis buatan ini merupakan langkah maju para ilmuwan, dan menjanjikan dalam memperbaiki cedera penis pada manusia, lewat keberhasilan uji coba perbaikan cedera dan pemulihan fungsi ereksi pada babi.
Keberhasilan ini diumumkan dalam Jurnal Matter, dilansir Suara Pemred dari Euro News, Rabu, 4 Januari 2023.
Para peneliti dilaporkan telah menunjukkan bagaimana selembar jaringan buatan, yang meniru karakteristik jaringan penis asli, dapat digunakan untuk memperbaiki organ reproduksi.
Mereka mempelajari luka di tunika albuginea, selubung jaringan yang diperlukan untuk mempertahankan ereksi, mengembangkan tunika albuginea buatan (ATA).
"Kami sebagian besar meramalkan masalah dan hasil dari proses konstruksi ATA," kata Xuetao peneliti di South China. University of Technology di Guangzhou, China, dan seorang penulis studi tersebut.
"Tetapi, kami masih terkejut dengan hasil percobaan pada hewan, di mana penis mendapatkan kembali ereksi normal segera setelah penggunaan ATA," tambahnya.
Sekitar setengah dari pria berusia antara 40 dan 70 tahun dilaporkan mengalami beberapa bentuk disfungsi ereksi.
"Kami memperhatikan bahwa ini adalah area yang mendapat sedikit perhatian, namun kebutuhan terkait sangat besar," kata Shi.
Para peneliti menulis dalam makalah mereka bahwa penelitian mereka menunjukkan 'janji besar' untuk perbaikan cedera penis pada manusia.
Tambalan yang Efektif
Shi dan timnya mengembangkan ATA berdasarkan alkohol polivinil, yang memiliki struktur serat melengkung mirip dengan jaringan alami.
Upaya sebelumnya untuk memperbaiki jaringan tunika albuginea bergantung pada tambalan jaringan lain di tubuh pasien yang dikombinasikan dengan matriks ekstraseluler.
Ini terkadang ditolak oleh sistem kekebalan, dan tidak meniru fungsi jaringan tunika albuginea dengan sempurna.
"Keuntungan terbesar dari ATA yang kami laporkan adalah ia mencapai fungsi seperti jaringan dengan meniru struktur mikro jaringan alami,” kata Shi.
"Pendekatan desain ini tidak terbatas pada desain biomimetik jaringan tunika albuginea tetapi dapat diperluas ke banyak jaringan penahan beban lainnya," lanjutnya.
Para peneliti melakukan eksperimen laboratorium untuk menyelidiki toksisitas jaringan buatan, dan kecocokan darah, sebelum mengujinya pada babi mini Bama, yang memiliki luka pada tunica albuginea.
Mereka menemukan bahwa tambalan yang terbuat dari jaringan buatan memulihkan fungsi ereksi ke tingkat yang serupa dengan jaringan penis normal, menunjukkan bahwa tambalan berhasil menggantikan fungsi jaringan alami.
“Hasil satu bulan setelah prosedur menunjukkan bahwa kelompok ATA mencapai hasil perbaikan yang baik, meskipun tidak sempurna,” kata Shi.
Menurutnya, cedera penis bisa rumit untuk diperbaiki, karena tunica albuginea biasanya bukan satu-satunya jenis jaringan yang rusak.
Pekerjaan pihaknya pada tahap tersebut berfokus pada perbaikan satu jaringan di penis.
"Tahap selanjutnya akan mempertimbangkan perbaikan cacat penis secara keseluruhan atau pembuatan penis buatan dari perspektif holistik," ujar Shi.
Shi menambahkan bahwa para peneliti juga berencana menyelidiki teknik untuk memperbaiki jaringan lain, termasuk jantung dan kandung kemih.***
Sumber: Euro News