MASIH lebih adem pelototin monyet ketimbang manusia pengidap Cacar Monyet (Monkeypox). Penampilan pria maupun wanita pengidapnya diyakini bakal kalah ganteng atau cantik dibandingkan monyet.
Bahkan, ibu kandung si pengidap sekalipun, berisiko lari terbirit-birit saat berpapasan dengan wajah anaknya yang sudah mengerikan seperti ini.
Dokter yang mendiagnosis Monkeypox harus mewaspadai gejala yang tidak sesuai dengan deskripsi khas penyakit ini.
Inilah peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dipublikasikan pada Selasa, 14 Juni 2022, sebagaimana dilansir Suara Pemred dari Live Science, Senin, 27 Juni 2022.
Virus Monkeypox adalah milik keluarga dan genus yang sama dengan virus yang menyebabkan cacar, dan memicu gejala yang serupa.
Tetapi, menurut CDC, gejala ini lebih ringan. Selama awal infeksi, orang biasanya mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan.
Kemudian, ruam khas yang terkait dengan Cacar Monyet mulai muncul. Ruam ini biasanya berkembang melalui beberapa tahap, awalnya tampak seperti bercak kulit yang berubah warna.
Kemudian, timbul benjolan lantas melepuh dan akhirnya jerawat besar berisi nanah kemudian akhirnya, lesi kulit berkeropeng dan rontok.
Secara historis, ruam cacar monyet cenderung muncul di sekitar wajah, dan di rongga mulut, kemudian dapat berkembang ke ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki.
Gejala-gejalanya sudah Menyimpang
Namun, beberapa kasus cacar monyet baru-baru ini di AS telah menyimpang dari pola ini, CDC melaporkan. Banyak ruam pasien di AS, awalnya muncul di sekitar alat kelamin dan anus, serta jaringan yang melapisi mulut.
Di beberapa pasien, ruam ini menyebabkan nyeri pada anus dan rektum, pendarahan rektum, peradangan yang menyakitkan pada lapisan rektum (proctitis). Selain itu terjadi sensasi harus buang air besar saat usus kosong (tenesmus).
Gejala-gejala ini tidak termasuk dalam deskripsi khas Cacar Monyet.
Dalam beberapa kasus, ruam pasien telah tersebar atau terlokalisasi ke situs tubuh tertentu, selain dari wajah dan ekstremitas, CDC mencatat.
Perkembangan ruam dalam berbagai tahap terkadang muncul berdampingan satu sama lain di bagian tubuh yang sama.
Demikian pula presentasi aneh Cacar Monyet telah terlihat di negara lain yang terkena dampak wabah saat ini.
"Sekarang jelas bahwa ada situasi yang tidak biasa, yang berarti bahkan virus berperilaku tidak biasa dari bagaimana biasanya berperilaku di masa lalu," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Demikian pernyataan Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam sebuah pengarahan, menurut NBC News.
Secara umum, gejala infeksi Cacar Monyet dapat menyerupai yang disebabkan oleh virus Varicella zoster, penyebab cacar air.
Mirip Infeksi Menular Seksual
Gejala virus ini juga dapat terlihat seperti infeksi menular seksual tertentu, seperti sifilis dan herpes, menurut CDC.
Jika pasien tampaknya memiliki salah satu penyakit ini, dokter harus melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kulit dan jaringan mukos.
Ini sudah termasuk pemeriksaan jaringan anus, vagina dan mulut, untuk menyingkirkan Cacar Monyet sebagai diagnosis.
Orang yang mengembangkan potensi gejala Cacar Monyet harus menghubungi penyedia layanan kesehatan, terutama jika mereka memenuhi kriteria sebagai berikut:
Telah bepergian ke negara-negara di mana kasus cacar monyet telah dilaporkan; Memiliki kontak baru-baru ini dengan seseorang yang memiliki ruam serupa, atau menerima diagnosis cacar monyet yang dikonfirmasi atau dicurigai.
Memiliki kontak langsung yang dekat atau intim dengan individu di jejaring sosial yang mengalami infeksi cacar monyet.
Setiap orang, terlepas dari identitas gender atau orientasi seksualnya, dapat tertular dan menyebarkan cacar monyet.
Namun, dalam wabah ini, banyak kasus yang dilaporkan di AS adalah di antara kalangan gay, biseksual, atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria, menurut catat CDC.
Untuk alasan ini, badan kesehatan telah menekankan memperingatkan kalangan homseksual: Virus mungkin menyebar dalam jaringan sosial mereka akibat seks antarsesama jenis.
Pada Jumat, 24 Juni 2022, lebih dari 4.100 kasus Cacar Monyet telah terdeteksi di 47 negara dan wilayah, menurut CDC.
Jumlah kasus global ini, yang dapat berubah, termasuk infeksi Cacar Monyet yang dikonfirmasi, dan infeksi yang dikaitkan dengan Orthopoxvirus — genus virus yang mencakup Cacar Monyet.
Di AS, sejauh ini 201 kasus serupa telah diidentifikasi di 25 negara bagian dan Distrik Columbia, sejauh ini, menurut CDC.***
Sumber: Live Science