Landak post authorelgiants 28 Oktober 2024

Tumpah Ruah Haul ke- 37 KH. Yahya Syabrawi

Photo of Tumpah Ruah Haul ke- 37 KH. Yahya Syabrawi

LANDAK, SP- Haul ke- 37 Pendiri serta Pengasuh pertama Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ulum 1 Malang, KH. Yahya Syabrawi berlangsung khidmat dan lancar, Minggu (27/10/24).

Acara Haul ke- 37 KH. Yahya Syabrawi diselenggarakan di halaman utama sekolah At-Ta’lim, yang terletak di Desa Retok Majau, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Panitia penyelenggara Haul ke- 37 KH. Yahya Syabrawi ini mengusung tema ini yang bertajuk “Santri Menjemput Barokah”.

Pada kesempatan ini, para tamu undangan tampak tumpah ruah memadati lapangan utama, adapun tamu undangan yang hadir diantarnya alumni dan wali santri Ponpes At-Ta'lim serta para simpatisan dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Haul ke- 37 KH. Yahya Syabrawi yakni Ustadz Abdus Syakur, menyampaikan bahwa persiapan untuk acara ini cukup singkat, namun berkat kerjasama yang baik antara alumni dan masyarakat, acara ini berjalan lancar dan sukses.

“Saya berharap semua yang hadir pada Haul ini, bisa mendapatkan berkah dari para masyayikh,” harap Abdus Syakur.

Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Hisaniyah Wilayah Kalbar, Ustadz Rubae’i Aziz juga menekankan bahwa Haul kali ini sangat istimewa, karena untuk pertama kalinya, acara Haul di Kalbar dihadiri oleh sembilan pengasuh Ponpes, yang mana itu menunjukkan bahwa dukungan besar para pengasuh terhadap kegiatan Haul ini.

“Santri yang hadir berbondong-bondong untuk mencari barokah dari para guru dan masyayikh. Jika yang jauh bisa haidr, maka seharusnya yang dekat juga bisa hadir di acara haul ini,” ucap Rubae'i

Dalam tausiyahnya KH. Abdurrahman Said menekankan pentingnya Haul sebagai momen untuk mengenang dan melanjutkan warisan amal baik mendiang KH. Yahya Syabrawi.

“Pertemuan kali ini menunjukkan bahwa almarhum memiliki karomah, kebaikan, dan amal shaleh yang diterima Allah SWT. Sebagai santrinya, kita harus tetap istiqamah mengerjakan apa yang diwariskan oleh KH. Yahya Syabrawi,” ujarnya.

Sementara itu KH. Mukhlis Yahya, pengasuh utama Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Malang saat ini, mengajak para santri untuk meneladani keistiqamahan KH. Yahya Syabrawi.

“Jika para santri mengikuti keistiqamahan almarhum KH. Yahya Syabrawi meski hanya 10 persen saja, itu sudah cukup baik. Beliau KH. Yahya selalu istiqamah dalam amal-amal sunnah, termasuk sholat tahajjud, dhuha, dan membaca Al-Quran meskipun dalam perjalanan,” kata KH. Mukhlis Yahya.

KH. Mukhlis juga mengingatkan pesan almarhum kepada para santri, bahwa sepulangnya mereka ke daerah masing-masing, cukup untuk melakukan dua hal: mengajar dan terus belajar.

“Thariqah terbaik adalah belajar dan mengajar,” tambahnya.

Selain itu, tujuan haul seperti ini tidak lain juga untuk silaturrahmi bersama para pengasuh dan para alumni. Jika sedang berjauhan hanya bisa silaturrahmi ruhaniyyah (saling mendoakan) tetapi jika hadir bertatap muka langsung (muwajaha/dan bersalaman (tashafaha) maka inilah yang disebut silaturrahmi jasadiyyah wa ruhaniyyah. (*)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda