MEMPAWAH,SP - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan menyebutkan tak ada perubahan signifikan di Kalbar dalam periode lima tahun belakangan.
"Saya melihat 5 tahun Kalbar tak berubah signifikan," kata Norsan, di Mempawah, Selasa (18/11/2024) malam.
Norsan mengatakan, kemunduran banyak terjadi. Contoh kecil, status bandara yang tak mampu dipertahankan sebagai bandara internasional yang kini turun level berstatus domestik.
Kemudian di sektor infrastruktur, Norsan menilai banyak jalan yang rusak akibat tak ada perawatan lantaran Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan ditutup.
"Jalan banyak rusak, karena UPJJ ditutup," ujarnya.
Tak hanya UPJJ saja, penutupan UPT strategis juga banyak dilakukan oleh gubernur periode lalu. Termasuk UPT Taman Budaya yang sejatinya menjadi ruang berekspresi pegiat seni dan pengembangan kebudayaan di Kalbar.
Selanjutnya, Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) di Kalbar juga ditiadakan. Padahal menurut Norsan, ini penting sebagai tempat untuk memberikan keterampilan sebagai modal untuk mencari pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
"Kalau banyak yang nganggur, otomatis ekonomi turun. Kemudian masyarakat miskin akan semakin banyak, ini akan ikut menurunkan IPM. Kita ini IPM terendah se Kalimantan. Belum lagi masalah lain, banyak yang masuk, tapi tak bisa dieksekusi," katanya.
Norsan menyatakan, sebagai Wakil Gubernur Kalbar waktu itu, dia tak memiliki kebijakan sehingga tak dapat berbuat banyak. Bahkan kewenangan yang seharusnya bisa dimiliki, tak diberikan sesuai porsinya oleh gubernur saat itu.
"Saya dulu tak punya kebijakan, tak diberikan kesempatan sebagai porsi wakil. Ini saya sampaikan karena ini adalah rumah saya (Mempawah). Biar masyarakat tahu. Ini tempat saya, di sini saudara-saudara saya," papar Norsan.
Norsan mengatakan, banyak kebijakan yang sebenarnya tak sejalan dengan dirinya. Padahal, hal-hal itu telah dirundingkan bersama saat akan maju bersama pada Pilkada di periode lalu.
"Banyak kebijakan tak sejalan dengan saya. Dulu berunding, tetapi ketika duduk berubah," katanya.
Norsan pun saat itu enggan berkoar-koar untuk menjaga stabilitas pemerintahan bersama gubernur waktu itu. Norsan lebih memilih mengalah demi kepentingan masyarakat ketika menjalankan roda pemerintahan.
"Saya meredam lima tahun, diluar tak banyak yang tahu. Agar tak ada ribut antara gubernur dan wagub nya," kata Norsan.
Oleh sebab itu, saat ini Norsan berkomitmen untuk memperbaiki seluruh persoalan dalam pembangunan berbagai sektor di Kalbar. Melalui program kerja yang tertuang dalam visi misinya bersama Calon Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan.
"Kami akan berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat. Ini momen yang tepat dan tak usah disia-siakan untuk bersama membangun Kalbar," tandasnya.(gjh)