JAKARTA,SP - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Yunani untuk Indonesia Stella Bezirtzoglou dan Duta Besar RI untuk Yunani Bebeb A.K. Nugraha Djundjunan. Wakil Ketua BKSAP DPR RI Bramantyo Suwondo mengungkapkan dalam pertemuan ini kedua belah pihak merayakan 75 tahun hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Yunani.
“Jadi semenjak tahun 1949 kita memulai hubungan diplomatik kita, sehingga Yunani merupakan salah satu bangsa yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Jadi ini tentunya yang perlu kita apresiasi dan kita perlu perkuat kerja sama di antara dua bangsa dan dua negara yang luar biasa ini,” kata Bramantyo, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024).
Legislator Dapil Jawa Tengah VI itu menerangkan banyak hal yang dibahas dalam pertemuan ini. Satu di antaranya membahas mengenai potensi pariwisata dan gejolak ekonomi dunia. “Bagaimana kita bisa meningkatkan dari sisi pariwisata termasuk juga kesejarahan maupun juga ke depannya soal perekonomian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Demokrat menjelaskan kedua negara memiliki banyak kesamaan yang dapat digali potensi kerja samanya. Termasuk mengenai industri perkapalan yang dalam hal ini, kata Bramantyo, Yunani cukup maju dalam hal tersebut.
“Jadi itulah kesamaan antara Indonesia dan Yunani sehingga mereka juga ingin semakin memperdalam, membelajar dari Indonesia. Kita pun juga ingin belajar juga dengan Yunani karena salah satu poinnya tidak hanya soal budaya, tadi sampaikan adalah bagaimana kita belajar soal perkapalan. Karena mereka adalah salah satu bangsa yang memiliki keunggulan di perkapalan, transportasi laut,” katanya.
Dalam pertemuan ini, Duta Besar Yunani untuk Indonesia Stella Bezirtzoglou menyerahkan patung dari seniman Yunani sebagai simbol persahabatan kedua negara yang sudah terjalin selama 75 tahun.
“Patung yang terbuat dari marmer yang dibentuk oleh salah satu artis terbaik dari Yunani yang mereka ingin menggambarkan salah satu heritage mereka yaitu salah satu komputer tertua. Jadi mereka menggambarkan di marmer itu kepada masyarakat Indonesia. Kita berharap bahwa kerja sama ini tidak hanya berhenti 75 tahun tapi bisa 100 maupun 1000 tahun ke depan,” pungkasnya. (nif)