Bengkayang,SP – Perubahan kurikulum di Indonesia dari waktu ke waktu menunjukkan usaha berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka menjadi langkah penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional yang lebih baik. Saat ini, Kurikulum Merdeka telah ditetapkan sebagai kurikulum nasional yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan di era modern ini.
Pengembangan kurikulum yang dilakukan secara berkala merupakan respons terhadap kemajuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan kebutuhan zaman. Kurikulum Merdeka menjadi terobosan penting yang memerlukan perhatian khusus. Guru, sebagai pelaksana kurikulum, memegang tanggung jawab besar dalam mewujudkan tujuan mulia ini melalui proses pembelajaran. Mengingat Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang baru, dibutuhkan pelatihan yang menyeluruh agar pemulihan pembelajaran dapat berjalan ke arah yang lebih baik.
Komunitas belajar merupakan salah satu dari alternatif pelatihan yang dapat diimplementasikan. Komunitas belajar bagi para guru di Bengkayang belum berjalan dengan program-program yang optimal. Saat ini, program-program dalam komunitas belajar masih terbatas pada pemenuhan kebutuhan administrasi guru dalam pembelajaran, sedangkan aspek penting untuk mempercepat implementasi Kurikulum Merdeka belum menjadi prioritas utama. Berdasarkan tinjauan tersebut, diperlukan pendampingan untuk mengoptimalkan peran komunitas belajar berbasis teknologi digital sebagai upaya percepatan implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah dasar di wilayah perbatasan.
Berdasarkan beberapa aspek berikut, kegiatan pendampingan dilakukan di SDN 03 Bengkayang sebagai bentuk implementasi program Pengabdian kepada Masyarakat. Program pendampingan ini merupakan salah satu program pengabdian kepada Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2024.
Pendampingan ini bertujuan untuk membantu melakukan optimalisasi komunitas belajar berbasis teknologi digital dalam percepatan implementasi kurikulum Merdeka di Jenjang sekolah dasar, khususnya di SDN 03 Bengkayang. Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Agustus dan masih berlangsung hingga sekarang. Pendampingan dimulai dengan memberikan materi mengenai Kurikulum Merdeka hingga pada penyampaian materi berkaitan dengan Komunitas Belajar berbasis teknologi digital. Penyampaian materi dilakukan oleh beberapa Narasumber Nasional yang berfokus pada Implementasik Kurikulum Merdeka dan Komunitas Belajar.
Pelatihan ini juga dilaksanakan dengan bantuan teknologi digital berupa Learning Moodle System (LMS) untuk mengakomodir pelatihan terpadu dengan pendekatan Blended Learning, yang memadukan pembelajaran tatap muka dan daring. LMS ini memungkinkan para guru untuk mengakses materi secara fleksibel, mengikuti diskusi, serta menjalani evaluasi, sehingga memastikan seluruh peserta mendapatkan akses yang merata dan pengalaman belajar yang efektif.
Penyampaian materi dilakukan sebanyak 3 kali, materi pertama yaitu implementasi kurikulum Merdeka sendiri disampaikan oleh Ibu Dr. Vendyah Trisnaningtyas, M.Pd selaku Narasumber Nasional Kurikulum Merdeka melalui moda daring. “Saya sangat bersyukur bisa berbagi pengalaman kembali di daerah Bengkayang, Kalimantan Barat”. Antusias guru-guru dalam mengikuti kegiatan pendampingan ini sangat luar biasa, saya sangat mengapresiasi semangat bapak/ibu guru, ungkap Bu Vendyah”.
Penyampaian materi kedua mengenai Komunitas Belajar disampaikan dengan moda yang sama oleh Bapak Busron, M.Pd. selaku Tim Penggerak PMM Kemdikbudristek.
“Momen pertama kali bertemu bapak/ibu di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, saya sangat senang sekali. Komunitas Belajar ini menjadi fasilitas bagi guru-guru dalam mengembangkan kompetensi yang ada, saling bertukar pendapat, pengetahuan, dan pengalaman bersama. Pada akhirnya, komunitas belajar ini menjadi wadah bagi guru-guru saling meningkatkan kemampuan bersama, tutur Bapak Busron”.
Penyampaian materi ketiga mengenai Aktivasi Komunitas Belajar (Kombel) di Platform Merdeka Mengajar disampaikan secara luring oleh Bapak Yosua Damas Sadewo, S.Pd., M.Pd., selaku Fasilitator Sekolah Penggerak. "Saya sangat berharap, setelah pelatihan ini, para guru dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar untuk mengoptimalkan aktivitas Kombel dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," ungkap Pak Yosua.
Ungkapan baik juga diberikan oleh Ibu Sesilia Veronika, S.Pd., SD selaku Kepala SDN 03 Bengkayang. “Kami berterima kasih atas pendampingan optimalisasi komunitas belajar berbasis teknologi digital di sekolah ini. Pengalaman yang luar biasa dan sangat bermanfaat bagi kami sehingga kami mampu berbagi pengetahuan dan pengalaman bersama melalui komunitas belajar ini, ungkap Bu Sesilia”.
Turut hadir dalam pelaksanaan pendampingan ini yaitu Ketua Pelaksana PkM, Ibu Silvester, S.Pd., M.Pd., anggota pelaksana, Bapak Totok Victor Didik Saputro, M.Pd., Ibu Christian Cahyaningtyas, S.Kom, M.Kom., anggota mahasiswa yaitu Kulia Lestari dan Marga Resti, serta dewan guru SDN 03 Bengkayang.
Penulis: Silvester, S.Pd., M.Pd.