Ponticity post authorSutan 06 Maret 2016

Mateus Selama 40 Tahun Rintis King’ Foto di Pontianak, Kalimantan Barat

Photo of Mateus Selama 40 Tahun Rintis King’ Foto di Pontianak, Kalimantan Barat Mateus, Pemilik Studio King’Foto, Kota Pontianak, Kalbar (SUARA PEMRED)
Bisnis jepret menjepret memang tidak ada matinya. Ya, bagaimana tidak, meski kecanggihan dunia audio visual, seperti video (gambar bergerak), tetapi seni memilih sudut pandang gambar yang akan dibidik dalam jepretan kamera, sampai sekarang selalu mendapat pangsa pasar yang baik.  

Lahan bisnis ini pun bisa dibilang menjanjikan. Pangsa pasarnya jelas, yakni mereka yang senang dengan dunia seni fotografi. Di Kota  Pontianak, usaha Studio Foto terus menggeliat.  Satu di antaranya Studio King’Foto.
 

Adalah Mateus, si pemilik studio tersebut. Ia mengaku, bisnis ini sudah berjalan selama 40 tahun dan sampai sekarang terus bertahan. Studio ini sekarang masih rutin mengikuti pameran foto digelar berbagai sponsor dan instansi.  

“Kalau ada event dari swasta maupun pemerintah, studio kita tidak pernah ketinggalan mengikuti pameran foto,” tuturnya.

Di luar, itu, usaha miliknya tetap melayani permintaan jasa penjepretan kepada pelanggannya. Termasuk juga melayani jasa cetak foto.  

Mateus mengaku, usaha ini bisa bertahan sampai sekarang karena dunia fotografer tidak akan ada matinya. “Selalu mendapat perhatian dari masyarakat yang mencintai seni foto,” tutur Mateus, di studio miliknya, di kawasan Gajah Mada, Pontianak.

Di luar itu, modal utama dari bisnis ini adalah mengutamakan kepuasan pelanggan.     Mateus mengaku, 40 tahun silam, dirinya adalah fotografer amatiran. Ia juga belajar membidik kamera belajar secara autodidak. Teknik pengambilan gambar juga sembarangan.  

Siapa  menyangka, usaha pantang menyerah itu akhirnya membuahkan hasil. Ia menemukan sendiri bagaimana memilih obyek dan pengambilan gambar secara baik.  Sejak itu, ia memberanikan diri membuka studio miliknya sekarang.

Sayang, Mateus tidak menyebutkan berapa modal awal untuk membuka usaha ini.
    “Ya paling Cuma modal kamera yang utama,” tuturnya.   Menurutnya itu adalah senjata utama dari seorang fotografer.

Jangan heran, seorang fotografer profesional selalu gonta-ganti kamera. Hal itu dilakukan lantaran untuk mengikuti perkembangan zaman.   “Namanya barang elektronik, setiap tahun ada saja yang baru. Nah kita sebagai fotografer profesional selalu mengikuti perkembangan itu,” kata Mateus.  

Kini, siapa mengira, Mateus yang dulunya belajar fotografi secara autodidak, sekarang justru menjadi guru pembimbing bagi anak muda yang gemar dengan dunia fotografi.   “Hampir setiap hari fotografer muda datang ke studio kami. Ada yang sekedar bertanya bagaimana teknik pengambilan gambar hingga tips memilih kamera sesuai kebutuhan,” tuturnya.  

Untuk harga Mateus juga tidak asal memberikan harga, ada kualitas ada harga, persaingan kualitas, dengan cara pengambilan foto pasti beda jika dari ketajaman belum tentu sama.    “Yang terpenting kualitas yang kita punya dari dulu hingga kini tidak asal,” ujarnya saat ditemui disela-disela kegiatannya.  

Aswin anak Mateus mengatakan, masih banyak barang-barang studio yang tersimpan di gudang, namun tetap terawat, seperti mesin cetak dengan sistem panggang, yang pernah digunakan secara manual.  

“Saya bangga dengan papa, meskipun semakin banyak studio foto, ia tetap banyak dipercaya dan tidak kehilangan pelanggan, bahkan banyak fotografer yang cetak foto di tempat kita, dengan kualitas yang kini kita pertahankan,” tuturnya (del/loh)



Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda