Bisnis jepret
menjepret memang tidak ada matinya. Ya, bagaimana tidak, meski kecanggihan
dunia audio visual, seperti video (gambar bergerak), tetapi seni memilih sudut
pandang gambar yang akan dibidik dalam jepretan kamera, sampai sekarang selalu
mendapat pangsa pasar yang baik. 
 
Lahan bisnis ini pun bisa dibilang menjanjikan. Pangsa
pasarnya jelas, yakni mereka yang senang dengan dunia seni fotografi. Di
Kota  Pontianak, usaha Studio Foto terus
menggeliat.  Satu di antaranya Studio
King’Foto.
 
Adalah Mateus, si pemilik studio tersebut. Ia mengaku,
bisnis ini sudah berjalan selama 40 tahun dan sampai sekarang terus bertahan.
Studio ini sekarang masih rutin mengikuti pameran foto digelar berbagai sponsor
dan instansi.
 
“Kalau ada event dari swasta maupun pemerintah, studio
kita tidak pernah ketinggalan mengikuti pameran foto,” tuturnya. 
Di luar, itu,
usaha miliknya tetap melayani permintaan jasa penjepretan kepada pelanggannya.
Termasuk juga melayani jasa cetak foto.
 
Mateus mengaku, usaha ini bisa bertahan sampai
sekarang karena dunia fotografer tidak akan ada matinya. “Selalu mendapat
perhatian dari masyarakat yang mencintai seni foto,” tutur Mateus, di studio
miliknya, di kawasan Gajah Mada, Pontianak. 
Di luar itu, modal utama dari
bisnis ini adalah mengutamakan kepuasan pelanggan.
 
 
Mateus mengaku, 40 tahun silam, dirinya adalah
fotografer amatiran. Ia juga belajar membidik kamera belajar secara autodidak.
Teknik pengambilan gambar juga sembarangan.
 
Siapa 
menyangka, usaha pantang menyerah itu akhirnya membuahkan hasil. Ia
menemukan sendiri bagaimana memilih obyek dan pengambilan gambar secara
baik.  Sejak itu, ia memberanikan diri
membuka studio miliknya sekarang. 
Sayang, Mateus tidak menyebutkan berapa modal
awal untuk membuka usaha ini.
 
 
“Ya paling Cuma modal kamera yang utama,” tuturnya.
 
Menurutnya itu adalah senjata utama dari seorang
fotografer. 
Jangan heran, seorang fotografer profesional selalu gonta-ganti
kamera. Hal itu dilakukan lantaran untuk mengikuti perkembangan zaman.
 
“Namanya barang elektronik, setiap tahun ada saja yang
baru. Nah kita sebagai fotografer profesional selalu mengikuti perkembangan
itu,” kata Mateus. 
 
Kini, siapa mengira, Mateus yang dulunya belajar
fotografi secara autodidak, sekarang justru menjadi guru pembimbing bagi anak
muda yang gemar dengan dunia fotografi.
 
“Hampir setiap hari fotografer muda datang ke studio
kami. Ada yang sekedar bertanya bagaimana teknik pengambilan gambar hingga tips
memilih kamera sesuai kebutuhan,” tuturnya.
 
Untuk harga Mateus juga tidak asal memberikan harga,
ada kualitas ada harga, persaingan kualitas, dengan cara pengambilan foto pasti
beda jika dari ketajaman belum tentu sama.
 
 “Yang terpenting kualitas yang kita punya dari
dulu hingga kini tidak asal,” ujarnya saat ditemui disela-disela kegiatannya.
 
Aswin anak Mateus mengatakan, masih banyak
barang-barang studio yang tersimpan di gudang, namun tetap terawat, seperti
mesin cetak dengan sistem panggang, yang pernah digunakan secara manual.
 
“Saya bangga dengan papa, meskipun semakin banyak
studio foto, ia tetap banyak dipercaya dan tidak kehilangan pelanggan, bahkan
banyak fotografer yang cetak foto di tempat kita, dengan kualitas yang kini
kita pertahankan,” tuturnya (del/loh)
            
            
            Breaking News
Mateus Selama 40 Tahun Rintis King’ Foto di Pontianak, Kalimantan Barat
 Mateus, Pemilik Studio King’Foto,  Kota Pontianak, Kalbar (SUARA PEMRED)
                Mateus, Pemilik Studio King’Foto,  Kota Pontianak, Kalbar (SUARA PEMRED)
              
             
             
                   Sutan
Sutan 
                                  
                                                                               
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                          