PONTIANAK, SP - Pengurus Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalbar memastikan kesiapan pelaksanaan puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke 76 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2021.
Upacara puncak HUT PGRI ke 76 dan HGN 2021 tingkat provinsi akan dilakukan secara luring dan daring dengan memperhatikan prokes ketat pada Jumat (26/11) mendatang.
Ketua panitia HUT PGRI ke 76 dan HGN 2021 Muhamad Firdaus mengatakan peringatan HUT PGRI ke 76 dan HGN 2021 merupakan momentum kebangkitan para guru. Untuk menjadi lebih profesional dalam menghadapi tantangan yang cukup berat di masa pandemi dan sekaligus tantangan di era revolusi industri 4.0.
"Semoga di HUT ke-76 PGRI dan HGN tahun ini memberikan motivasi dan inspirasi pentingnya soliditas dan solidaritas guru dalam membesarkan marwah PGRI sebagai organisasi profesi dan organisasi perjuangan," ucap Muhamad Firdaus pada Jumat (19/11).
Ia mengungkapkan peringatan ini merupakan penghormatan kepada guru dan PGRI. Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden nomor 78 tahun 1994 menetapkan 25 November hari kelahiran PGRI sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Kemudian dimantapkan melalui Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Dirinya menyebutkan sejak 1994 setiap 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI secara bersama-sama. Pada 2021 ini PGRI telah genap berusia 76 tahun. Selama kurun waktu tersebut, berbagai perjuangan dihasilkan oleh PGRI.
"Misalnya peningkatan kesejahteraan guru, perlidungan dan advokasi, peningkatan kompetensi, dukungan pengembangan karier," katanya.
Kemudian hal lain yang dilakukan yakni penyelesaian masalah guru dan pendidikan, melakukan kerja sama dengan pihak terkait sebagai wujud kolaborasi, dan kegiatan kemanusiaan. Perjuangan tersebut sebagai komitmen PGRI terhadap peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan menuju SDM unggul.
Muhamad Firdaus mengungkapkan dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT PGRI ke 76 dan HGN 2021 tingkat Provinsi Kalbar telah dimulai sejak September lalu. Berbagai kegiatan telah dilakukan diantaranya audiensi dengan Gubernur, DPRD, Dinas Pendidikan Kalbar dan pemangku kebijakan lainnya.
"Kita memperjuangkan hak-hak guru sebagai anggora PGRI yang berkaitan dengan data dan pengangkatan guru honorer, dana bos, perlindungan dan kesejahteraan," ungkapnya.
Dikatakannya kegiatan lain yang dilakukan yakni seminar pendidikan bekerjasama dengan IKIP PGRI Pontianak. Lomba penulisan best practice inovasi pembelajaran untuk guru di semua jenjang pendidikan. Anugerah guru dan tenaga kependidikan berdedikasi untuk tingkat Provinsi Kalbar.
Selain itu ada juga anugerah pengurus kabupaten kota PGRI yang berdedikasi. Anugerah dwija praja nugraha. Serta launching buku penerbit PGRI Kalimantan Barat.
"Saya selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan kegiatan ini," tutupnya. (din)