Pontianak,SP – Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 02, Krisantus Kurniawan, menyoroti permasalahan peredaran narkoba yang masih marak di wilayah perbatasan Kalbar dengan Malaysia.
Dalam sesi doorstop usai debat publik ke-3 Pilgub Kalbar, Krisantus menegaskan bahwa wilayah perbatasan yang panjang dan masih terdapat banyak daerah blank spot menjadi tantangan besar dalam pengawasan.
"Kalbar ini memiliki perbatasan yang sangat panjang, dan banyak daerah blank spot yang belum terawasi. Jalur-jalur seperti di Ketungau dan daerah lainnya menjadi pintu masuk narkoba, baik melalui jalur ilegal maupun jalur resmi. Ini menandakan pengawasan kita masih kurang maksimal," ujar Krisantus.
Ia menekankan perlunya inovasi dan dukungan teknologi untuk mengatasi masalah ini, seperti penggunaan drone penjaga di wilayah perbatasan.
“Malaysia sudah memiliki jalan paralel perbatasan, sedangkan kita masih memiliki 410 kilometer jalan yang belum tersedia. Kondisi ini memperparah pengawasan, sehingga kami harus memanfaatkan teknologi seperti drone untuk membantu TNI yang menjaga perbatasan,” tambahnya.
Krisantus juga menyoroti pentingnya meningkatkan profesionalisme aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas pengawasan. Ia mengingatkan agar tidak ada lagi praktik "main mata" yang melemahkan upaya penegakan hukum.
"Kita harus mengubah mindset dan mental aparat penegak hukum. Mereka harus benar-benar menegakkan hukum tanpa kompromi. Pengawasan harus dilakukan secara ketat untuk mencegah peredaran narkoba, judi, dan aktivitas lain yang merusak sumber daya manusia Kalbar," tegasnya.
Sebagai calon pemimpin, Ria Norsan dan Krisantus berjanji akan berkomitmen menjaga teritorial Kalimantan Barat dari berbagai ancaman, baik narkoba maupun paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Ia menekankan bahwa melindungi generasi muda dari bahaya narkoba adalah prioritas dalam membangun masa depan provinsi.(gjh)