PONTIANAK, SP - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 tinggal menghitung hari dan semua sudah siap melaksanakan Pesta Demokrasi, khususnya di Kalimantan Barat (Kalbar).

Di mana ada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pigub Wagub) serta Kabupaten/Kota (pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Walikota).

Panitia Penyelenggara, juga sudah mempersiapkan pesta demokrasi ini, begitu juga para kandidat yang akan bertarung sudah mempersiapkan diri serta siap menerima kemenangan atau kekalahan, karena masyarakat atau warga yang menentulan pilihannya.

Oleh karena itu, satu suara pilihan rakyat sangat menentukan setiap Pasangan Calon (Paslon) yang maju bertarung, memperebutkan kursi empuk jabatan pemerintahan tertinggi di Provinsi Kalbar dan 12 kabupaten serta dua kota.

Kembali, Tokoh Pejuang Kemanusiaan Kalbar, Bruder Stephanus Paiman OFMCap, Ketua Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP) dan anggota Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) Ordo Kapusin Pontianak, yang dekat dengan kalangan wong cilik ini, mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya yang dijamin Undang-Undang, hingga tidak Golput.

"Mari kita gunakan hak pilih kita, memilih pemimpin kita untuk 5 tahun ke depan. Lihat track record setiap Paslon, apa yang telah dan pernah dibuatnya untuk masyarakat, punya masalah hukum ndak?" ajaknya.

"Jangan sampai memilih kucing dalam karung atau percaya dengan janji-janji dan lebih parah lagi berani membayar suara masyarakat," tutur Sang Bruder Berkepala Plontos dengan tato.

Pria ramah dan murah senyum ini juga menyampaikan bahwa warga harus berani melaporkan kecurangan dengan disertai bukti-bukti, sehingga tidak ada fitnah.

"Terakhir, mari kita dukung aparat keamanan dengan menciptakan rasa tenang dan aman," ujarnya.

Bruder sendiri tidak hanya seorang tokoh yang mengajak dan mengimbau masyarakat agar bebas aktif menggunakan hak pilihnya. ia juga menjadi warga negara yang baik dengan selalu menggunakan hak pilih.

Bahkan, Sekretariat FRKP sendiri di Jalan Purnama 9, juga akan digunakan oleh beberapa RT untuk Tempat Pemilihan Suara (TPS).

"Saya sudah katakan dengan beberapa Ketua RT yang datang mohon ijin sekretariat FRKP dijadikan TPS, terima kasih atas kepercayaannya terhadap FRKP dan tolong kita sama-sama jaga nama FRKP untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji, apalagi kali ini peserta pemilih di TPS ini cukup ramai. Jaga kondusifitas dan martabat sebagai pemilih dan penyelenggara," pungkasnya. (*)