Sosok post authorKiwi 09 November 2022

Kiprah Dr. Sim di Dunia Tinju Indonesia, Persahabatan dan Prestasi

Photo of Kiprah Dr. Sim di Dunia Tinju Indonesia, Persahabatan dan Prestasi istimewa

Dr. (H.C.) Urgyen Rinchen Sim atau lebih akrab dipanggil Dr. Sim ini merupakan seorang promotor dan penataan pertandingan kelas dunia yang dimiliki Indonesia. Kiprahnya di dunia tinju, mengantarkan nama Dr. Sim dikenal luas masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Terlebih saat ia berhasil membawa Chris John menjadi Juara Super kelas bulu versi World Boxing Association (WBA) tahun 2011.

Pria kelahiran Palembang tersebut juga merupakan promotor tinju Indonesia pertama yang berkontribusi menghasilkan tiga Juara tinju dunia untuk Indonesia. Mereka ialah Chris John, Daud Yordan, dan Ongen Saknosiwi.

Dr. Sim mulai terlibat dengan Chris John dan juga Daud Yordan sejak 2011, ketika mereka saling berhadapan dan pada saat itu sudah dibawah kepromotoran Raja Sapta Oktohari (Mahkota Promotion).

Selain mengantarkan Chris John di kejuaraan WBA, Dr. Sim bersama sahabat karibnya Raja Sapta Oktohari juga membantu  Daud Yordan menjadi petinju Indonesia pertama yang pernah merasakan gelar juara dunia di tiga kelas berbeda, yakni kelas bulu dan kelas ringan versi International Boxing Organization (IBO) tahun 2012 di Singapura. Kala itu, Daud Yordan berhadapan dengan Lorenzo Villanueve (PHI), IBO World Featherweight Title. Dan IBO kedua, tahun 2013 di Perth, Australia Daud Yordan melawan Daniel Briezuella (Argentina), IBO World Lightweight Title.

Kemudian di tahun 2019, Daud Yordan di bawah promotor Dr. Sim kembali berlaga di kelas ringan super versi International Boxing Association (IBA) di Batu Malang. Daud berhadapan dengan Michael Moekoena (Afsel), IBA World Super Lightweight Title.

Di tahun yang sama pula (2019), Dr. Sim juga berperan dalam membawa Ongen Saknosiwi (DBC TNI AU) menjadi juara dunia versi IBA, dalam kurang dari 10 pertarungan. IBA World Featherweight Title tersebut berlangsung di Batu, Malang. Saat itu Ongen berhadapan dengan Marco Demecillo (PHI).

Saat ini (2022) Dr. Sim juga dipercayai sebagai CEO XBC Sportech. XBC Sportech sendiri merupakan promotor olahraga yang juga bergerak di bidang manajemen atlet. Perusahaan ini rintisan kolaborasi Indonesia dan Thailand, yang fokus pada Manajemen Atlet, Manajemen Olahraga, Sports Promotion, and Sports Technology.
XBC Sportech tak hanya menanganin Atlet Tinju, tetapi juga Atlit di cabang olahraga lainnya, seperti Muaythai, Kickboxing, Angkat Besi, Senam Artistic, dan sebagainya.

Sejak dipercayakan menjadi CEO XBC Sportech, Dr. Sim menoreh banyak prestasi. Sosok yang pernah mendapat penghargaan dari World Boxing Council (WBC) Asia 2019, dalam kategori Far East Regional Promoter of the Year ini berhasil mengorbitkan tiga orang Juara WBC Asia Continental untuk Indonesia. Mereka adalah Hebi Marapu, Jon Jon Jet, dan Ilham Leoisa (DBC TNI AU) yang berhasil menjadi Juara WBC Asia berkat racikannya.

Selain dikenal sebagai promotor tinju, Dr. Sim juga dikenal sebagai Konsultan Karir. Di tangan dinginnya, lahir Siti Zahra (Mawar), atlet angkat besi yang sudah dua kali juara nasional kategori wanita, dan mendapatkan tiga Medali Emas dalam EGAT King’s Cup 2022 di Ubon Rachatani, Thailand.

Di tahun ini, XBC Sportech bersama Golden Camp Muaythai berhasil mengirimkan Dwi Soekarno (Juara Muaythai Indonesia) bertarung ke ajang kelas dunia dalam Rajadamnern World Series (RWS) di Bangkok, Thailand. Tentu ini momen pertama kalinya Indonesia dapat berlaga dalam ajang yang sangat prestisius. Seperti diketahui RWS selayaknya putaran final World Cup di sepakbola.

Di awal tahun 2022, Dr. Sim mendapatkan kepercayaan oleh WBC Asian Boxing Council (ABCO) menjadi Member Komite Regional Affairs. Berkat kemampuan negosiasi dalam dunia tinju dan networking yang luas secara profesional di Indonesia maupun mancanegara - pria yang juga di panggil bang Simon ini kerap dijuluki sebagai "Al Haymon of Asia". Al Haymon sendiri sejatinya adalah seorang legenda promotor, boxing advisor dan world matchmaker dalam percaturan tinju profesional dunia.

Karir cemerlang Dr. Sim tak hanya pada promotor tinju, ia juga dikenal sebagai konsultan dan pelatih karier bersertifikat yang memiliki spesialisasi di bidang kepemimpinan, kewirausahaan, dan pengembangan karakter.

Dr.Sim juga salah satu founding partner John Maxwell Team, sebuah group yang beranggotakan profesional, pelatih karier, dan pembicara yang memiliki sertifikat dari kepelatihan John C. Maxwell - yang menawarkan layanan workshop, seminar, pembicara, dan pelatihan untuk membantu individual dan para profesional untuk mengembangkan diri, organisasi, dan perusahaan di seluruh dunia.

Sosok yang dikenal Al Haymon Asia ini menulis dua buku tentang kepemimpinan yang diberikan judul " the SERVER Leadership" 2013. dan buku keduanya, the SERVER Leadership: Story pada 2014.

Dr. Sim juga kerap ditunjuk sebagai pelatih dan juri dalam beberapa kontes putri nasional, Putri Pariwisata Indonesia, Miss Coffee Indonesia, Putri Olahraga Indonesia, Putri Bahari Indonesia, Putri Wirausaha Kreatif Indonesia, Putri Pangan Indonesia, dan Duta Kopi Indonesia.

Dr. Sim sudah menjalin persahabatan dengan Raja Sapta Oktohari atau akrab dipanggil Okto hampir 18 tahun. Keakraban mereka kerap terpotret dalam banyaknya kesempatan. Sama-sama mencintai olahraga tinju, tentu mereka memiliki latar belakang yang berbeda, tapi memiliki tujuan yang sama.

Okto sendiri merupakan anak konglomerat dan pemilik Oso Group, Oesman Sapta Odang. Namun namanya mencuat ketika Okto menjadi promotor tinju kelas dunia, sehingga ia dinobatkan sebagai promotor tinju dunia termuda oleh World Boxing Association.

Karir keduanya terus bersinar, nama mereka terus dikenal masyarakat Indonesia. Dr. Sim dan Okto berhasil membawa petinju Indonesia berprestasi di kancah internasional - di bawah naungan Mahkota Promotion.

Selain menangani petinju-petinju terkemuka Indonesia, seperti Daud Yordan, Ongen Saknosiwi, Ilham Loesia, dan Hisar Mawan, Mahkota Promotions sekarang sudah mulai merambah dengan menangani petinju-petinju mancanegara, seperti, Efasha Kamarudin (Singapore), Aniya Seki (Japan), Alain Chervet (Swiss), serta beberapa petinju Thailand lainnya.

Atas kiprah di bidang olahraga sebagai promotor tinju, Okto sendiri pernah dinobatkan sebagai Honorary Promotor of the Year 2018. Okto dapat Penghargaan dari WBC Asia oleh WBC Asia pada Annual Award Presentation 201 di Bangkok, Thailand, 22 Mei 2019, atas kesuksesannya membangun M-Pro.

Dr. Sim dan Okto bahu membahu menjadi satu kesatuan team Managemen Tinju yang mungkin merupakan Promotor terbaik di Indonesia, dan bahkan salah satu yang terbaik di Asia saat ini.

"Saya dan Okto sudah berteman lama, hampir 18 tahun. Sejak jauh sebelum Okto mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Kubu Raya," kenang Dr. Sim.

Saat ini, hubungan persahabatan keduanya terus terjalin harmonis. Saling mendukung disetiap kegiatan. Selain ikatan kerja profesional, mereka juga kerap membicarakan hal-hal 'receh' untuk warnai persahabatannya.

Sebagai promotor tinju dunia, Dr. Sim memiliki peran penting dalam prestasi tinju Indonesia. Karena peran dari seorang promotor akan menentukan arah langkah prestasi petinju di dalam binaannya. Kemudian, seorang promotor diperlukan networking yang luas, dan peran aktif dalam melakukan lobby dan promosi petinju-petinju.

"Tujuannya agar petinju binaan dapat mendapatkan pertandingan baik untuk meningkatkan peringkat regional dan dunia mereka, dan juga kesempatan untuk mendapatkan gelar-gelar penting dalam dunia tinju Profesional khususnya," ucap Dr. Sim.

Itulah sejatinya Al Haymon, promotor Tinju. Promotor kesusksesan. (Nar)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda